Langsung ke konten utama

RELIGIUSNYA WANITA TARIM


"KISAH WANITA TARIM DI YAMAN YANG RELIGIUS."


 Tahukah Wanita Tarim ?
Wanita tarim sudah terbiasa sejak kecil dibesarkan dlm lingkungan beragama. Hidupnya dipenuhi hadir di majlis ilmu. Sedari kecil mereka dididik utk membaca al-Qur’an oleh orangtua mereka. Terdidik dgn akhlak yg mulia & terjaga pergaulannya.
Terjaga pula aurat mereka. Bagi mereka setelah mencapai umur baligh, tempat mereka adalah di dalam rumah.
Mereka tidak pernah melihat lelaki asing selain daripada saudara2 lelaki dan ayah saudara mereka saja. Mereka dibesarkan dgn tidak mengenal musik & tidak kenal wajah orang fasiq.
Perbicangan mereka hanya seputar majlis2 ilmu, Al-Qur’an, adab, akhlak, dsb. Begitulah keadaan mereka dibesarkan.
Apabila tiba saat yg sesuai utk menikah, maka mereka dinikahkan pada pasangan yg sesuai. Pilihan keluarga, tanpa ada bantahan.
Tanpa ada cinta atau ‘dating’ sebelumnya. Kebiasaannya mereka menikah usia masih muda, sekitar belasan tahun.
Begitulah keadaan mereka, cukup terpelihara dan terjaga. Wanita Tarim juga tidak pernah menyusahkan suami mereka. Begitu juga dengan para suaminya, tidak menyusahkan isteri mereka.
Bila ada keperluan membeli barang seperti beras susu, dsb kehabisan. Mereka tidak langsung memberitahu suami karena takut mungkin si suami tidak mempunyai uang atau sedang sibuk, maka apa yg mereka lakukan adalah dgn meletakkan bungkusan2 kosong pada tempat yg mudah dilihat oleh suaminya.
Begitu juga para suami, seluruh hajat & keperluan dapur seperti sayur dsb, suami yang belikan.
Keadaan ini tidak pula menghalang para isteri utk keluar membeli ke pasar seperti membeli baju atau barang keperluan wanita, namun urusan dapur seperti membeli sayur, beras dan lain-lainnya itu merupakan tugas suami atau pembantu.
Si isteri selalu menghias & menjadikan kamar tidur harum wangi. Bila suaminya pulang, kamar sudah rapih, indah dan harum.
Pakaian suami sudah pasti wangi, kamar mandi juga wangi & semuanya dikemas serapi mungkin. Karena wangi-wangian itu mampu membangkitkan suasana yg tenang & romantis serta menambahkan kasih sayang.
Si isteri juga tdk pernah mengangkat & meninggikan suara pd suami. Mereka tidak pernah marah & memperlihatkan rasa cemburu. Bila mereka merasa kesal, mereka akan menangis & mengadu pada suaminya dgn nada yg lirih. Itulah marah mereka.
Keadaannya sama juga dgn para suami. Mereka tdk pernah marah pd isteri, apalagi mencaci & menghina. Bila suami merasa sangat kesal atas sesuatu perkara, mereka akan menulis sepucuk surat kepada isteri & kemudian mereka akan pergi atau tidur.
Kemudian nanti isteri akan menjawab surat dr suami tadi, seterusnya suami pula akan menjawab surat dr isteri sampai akhirnya mereka berdua akan saling memaafkan.
Mungkin akan sulit didapati di jaman sekarang, kehidupan yg menjalankan sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم
Tapi sangat mudah ditemukan di kota Tarim.
Di Tarim akan sulit ditemukan kaum perempuan yg memperlihatkan wajahnya di khalayak ramai tatkala mereka bekerja di ladang / mengembala kambing dibukit. Meski jauh dr pandangan kaum lelaki, mereka tetap menutup rapih tubuhnya & berniqab/berpurdah hitam.
Mereka dapat bertahan walaupun di dalam keadaan panas teriknya matahari di negeri Tarim/Hadhramaut yg terkenal dgn panasnya.
Begitulah perempuan di Tarim. Kepanasan api neraka lebih di takutkannya daripada panasnya matahari di bumi.
Dan kaum perempuan di Tarim hanya keluar jika ada keperluan saja. Kalau ke pasar / ke kedai selalu ditemani mahram yg akan menemaninya / mereka keluar secara bergerombolan.
Sungguh terpeliharalah mereka dr sembarang fitnah.

SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA
  • INFORMASI LANJUT :
  • instagram : @rahmihasbi_
  • twitter : @hasbi_rahmi
  • facebook : Rahmi hasbi
  • E-mail : rahmihasbi9@gmail.com
  • Telegram : @rahmihasbi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kisah santri daar azzahra

Di ceritakan dari sebuah kisah nyata santri Daruzzahra yang di bertemu dengan Sayyidah Fatimah Azzahra sewaktu beliau hendak ke hamam. Di tengah malam saat itu, semua penduduk Tarim sedang tidur. Ada seorang santri Daruzzahra yang hendak ke hamam, beliau meminta teman nya utk menemani beliau, namun tidak ada teman nya yang mau menemani. Saat tiba nya beliau dari luar kamar, beliau melihat ada wanita yang berparas cantik putih dan bercahaya. Wanita tersebut bertanya ke anak santri tadi, " Hendak kemana? " Santri tersebut menjawab, " Hendak ke hamam. " Akhirnya beliau di temanin ke hamam oleh wanita yang berparas cantik, putih dan bercahaya tsb. Saat hendak keluar dari hamam tiba tiba wanita tadi menghilang. Setelah keesokan harinya, Hubabah Nur bercerita, kalau malam tadi ada yg di di jumpai oleh Sayyidah Fatimah Azzahra, spontan anak santri itu menangis 😭 Karena beliau tidak menyadari, bahwa yang menemi beliau ke hamam itu adalah Sayyidah Fatimah...

TARIM

🌹 *Ya Tarim Wa Ahlaha* 🌹 🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂 ♥ *Tarim.*  Kota impian bagi seluruh pecintanya. Setiap orang yang datang pasti terkagum dengan akhlak para penduduknya. Dan setiap orang yang meninggalkannya, dihantui rasa rindu yang tak kunjung padam. 🥀 🤔 *Bagaimana tidak?* Tarim adalah sebuah kota yang menyajikan gambaran nyata agama kita berdiri. Di sana adalah pusat peradaban madzhab sunni syafi'i terbesar yang dulunya dibawa oleh Imam Ahmad Al-Muhajir ke negeri Yaman dan diteruskan oleh salah satu keturunannya yaitu Sayyidina Ali Khali' Qasam ke kota Tarim. 👳🏻 👳🏻 *Walisongo. Dari Tarim lah mereka berasal.* Walisongo termasuk dalam sebuah kabilah terbesar di Hadhramaut yaitu Kabilah Ba'alawi. Kabilah inilah yang dianggap sebagai kabilah yang paling banyak hijrah ke Asia dan Afrika. Salah satu tujuan dakwahnya adalah Indonesia. Dari sinilah walisongo menyebarkan dakwahnya. 🏡 *Bangunan di sana sangatlah unik.* Hanya dibangun...

WANITA YANG MEMPESONA

Sifat Wanita Tarim Hadramaut yang Memesona Laki-Laki   - Kehidupan wanita di kota Tarim Hadramaut jauh berbeda dengan sebagian besar wanita wanita muslimah di dunia. Wanita wanita Tarim terbiasa dari sejak kecil dibesarkan di lingkungan ulama, siang malam obrolan mereka adalah majelis ilmu, alqur’an, adab, akhlak, tasawwuf. Mereka dibesarkan tidak kenal musik, tidak kenal kebiadaban, tidak kenal wajah orang fasiq, bahkan para wanitanya itu tidak pernah melihat lelaki selain kakaknya dan pamannya. Saat mereka menikah, ketika ditanya pada istri apa sih kesannya saat awal berjumpa? Ia menjawab : saya bingung, seumur hidup saya belum pernah melihat lelaki selain kakak kandung saya, lalu ini ada lelaki asing duduk di kamar saya. Demikian keadaan mereka. Mereka tak menyusahkan suaminya, begitu pula suami kepada istrinya. Bila susu habis misalnya, atau beras, atau apa saja yang perlu dibeli, mereka tak berani bicara pada suaminya karena t...