Langsung ke konten utama

TARIM

🌹 *Ya Tarim Wa Ahlaha* 🌹

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

♥ *Tarim.* 
Kota impian bagi seluruh pecintanya. Setiap orang yang datang pasti terkagum dengan akhlak para penduduknya. Dan setiap orang yang meninggalkannya, dihantui rasa rindu yang tak kunjung padam. 🥀
🤔 *Bagaimana tidak?*
Tarim adalah sebuah kota yang menyajikan gambaran nyata agama kita berdiri. Di sana adalah pusat peradaban madzhab sunni syafi'i terbesar yang dulunya dibawa oleh Imam Ahmad Al-Muhajir ke negeri Yaman dan diteruskan oleh salah satu keturunannya yaitu Sayyidina Ali Khali' Qasam ke kota Tarim. 👳🏻

👳🏻 *Walisongo. Dari Tarim lah mereka berasal.*
Walisongo termasuk dalam sebuah kabilah terbesar di Hadhramaut yaitu Kabilah Ba'alawi. Kabilah inilah yang dianggap sebagai kabilah yang paling banyak hijrah ke Asia dan Afrika. Salah satu tujuan dakwahnya adalah Indonesia. Dari sinilah walisongo menyebarkan dakwahnya.

🏡 *Bangunan di sana sangatlah unik.*
Hanya dibangun dengan tanah liat, batu, dan beberapa kayu bisa menghasilkan bangunan setinggi lima lantai. Bahkan ada satu menara masjid setinggi 45 meter yang hanya dibangun dengan tanah liat. Tak jarang jika para turis berdatangan hanya sekadar melakukan penelitian tentang hal tersebut.

📚 *Kota ini bisa disebut dengan surganya para pecinta ilmu.* 
Habib Ahmad Al-Atthas berkata:
*شوارع (تريم) شيخ من لا له شيخ*

_"Jalanan Kota Tarim adalah guru bagi sesiapa yang tak memiliki guru."_
Jadi , jangan heran jika tukang sapunya hafal 30 juz quran. Lalu bagaimana dengan para ulamanya??

📌 *Julukan Kota Tarim*
*1. Nama seorang raja*
Tarim diambil dari nama seorang raja yang bernama Tarim bin Hadhramaut. 🤴🏻

*2. Tarim Al-Ghanna* atau Tarim yang rindang karena banyaknya pepohonan dan sungai. 🌳

*3. Ash-Shiddiq*
Ketika warga Tarim diminta untuk membaiat Sayyidina Abu Bakar mereka langsung mengiyakannya. 😌

Tak heran jika ketika itu Sayyidina Abu Bakar mendoakan kota Tarim dengan tiga hal:
1. Agar kota tersebut makmur 🌳
2. Agar airnya melimpah dan berkah 💦
3. Agar dihuni oleh banyak orang-orang shaleh 👳🏻

*4. Kota sejuta wali*
Habib Abdurrahman Assegaf pernah berkata pada anaknya, Syekh Umar Al-Muhdhor:
*قد دفنوا في زنبل عشرة آلاف ولي و ثمانون قطب*

_"Telah di kubur di Zambal 10.000 wali dan 80 wali quthub."_

Itu di zaman beliau. Bagaimana dengan zaman ini??? 😱

Habib Alwi bin Syahab pernah berkata:
_"Kalau kami bisa memilih antara mati di Tarim atau di Madinah, maka aku akan memilih Tarim. Karena aku tahu bahwa Rasulullah memiliki nadzroh yang besar untuk orang yang mati di sana."_

Beruntunglah kalian yang sudah menginjakkan kakinya di kota itu. 
Semoga Allah takdirkan kita untuk pergi ke sana dan Allah jadikan kita menjadi orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap kota tersebut sebagaimana Rasulullah cinta kepadanya. 🤲🏻

Informasi :
Ig  : @rahmihasbi_
Fb : Rahmi Hasbi
Tweet : @hasbi_rahmi
E-mail : rahmihasbi9@gmail.com
Telegram : @rahmihasbi

*semoga bermanfaat bagi kita semua*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kisah santri daar azzahra

Di ceritakan dari sebuah kisah nyata santri Daruzzahra yang di bertemu dengan Sayyidah Fatimah Azzahra sewaktu beliau hendak ke hamam. Di tengah malam saat itu, semua penduduk Tarim sedang tidur. Ada seorang santri Daruzzahra yang hendak ke hamam, beliau meminta teman nya utk menemani beliau, namun tidak ada teman nya yang mau menemani. Saat tiba nya beliau dari luar kamar, beliau melihat ada wanita yang berparas cantik putih dan bercahaya. Wanita tersebut bertanya ke anak santri tadi, " Hendak kemana? " Santri tersebut menjawab, " Hendak ke hamam. " Akhirnya beliau di temanin ke hamam oleh wanita yang berparas cantik, putih dan bercahaya tsb. Saat hendak keluar dari hamam tiba tiba wanita tadi menghilang. Setelah keesokan harinya, Hubabah Nur bercerita, kalau malam tadi ada yg di di jumpai oleh Sayyidah Fatimah Azzahra, spontan anak santri itu menangis 😭 Karena beliau tidak menyadari, bahwa yang menemi beliau ke hamam itu adalah Sayyidah Fatimah...

WANITA YANG MEMPESONA

Sifat Wanita Tarim Hadramaut yang Memesona Laki-Laki   - Kehidupan wanita di kota Tarim Hadramaut jauh berbeda dengan sebagian besar wanita wanita muslimah di dunia. Wanita wanita Tarim terbiasa dari sejak kecil dibesarkan di lingkungan ulama, siang malam obrolan mereka adalah majelis ilmu, alqur’an, adab, akhlak, tasawwuf. Mereka dibesarkan tidak kenal musik, tidak kenal kebiadaban, tidak kenal wajah orang fasiq, bahkan para wanitanya itu tidak pernah melihat lelaki selain kakaknya dan pamannya. Saat mereka menikah, ketika ditanya pada istri apa sih kesannya saat awal berjumpa? Ia menjawab : saya bingung, seumur hidup saya belum pernah melihat lelaki selain kakak kandung saya, lalu ini ada lelaki asing duduk di kamar saya. Demikian keadaan mereka. Mereka tak menyusahkan suaminya, begitu pula suami kepada istrinya. Bila susu habis misalnya, atau beras, atau apa saja yang perlu dibeli, mereka tak berani bicara pada suaminya karena t...